Menunggu adalah perangai bebatuan
Aku bukan batuSegera kulayarkan sebuah ciuman
Ke jantung-mu
Sebelum hari berlalu
Jika kelak kita akan mengarungi lautan luas
Aku akan menjadi nahkoda bagi-mu
Ingatanku telah mengukir jalan menuju ke sana
Rumah yang masih dirahasiakan Azza Wazalla
Bukankah seringkali kuajak kau menziarahinya
Dengan keyakinan bahwa nereka
Diperuntukkan bagi orang yang laknat
Dan aku mencintai-mu bukan lantaran
Tak ada orang lain yang layak untuk dicintai
Aku mencintai-mu karena pintu batinku
Telah terbuka untuk setiap kepulangan-mu
Pulanglah ke arahku
Ke tenda ibrahim
Jakarta, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar