Jumat, 05 Desember 2014

Aku Cinta pada-mu (10)

Sini, Nak! Siapa nama-mu?
Sapa orang tua-mu? Sudah  sekolahkah?
Ini recehan. Belilah bonbon

Aku teriris

Mengapa kau lari ke jalanan
Jadi kau kuntil anak, jadi hantu cilik
Jadi lirik yang getir dalam puisiku

Mengapa kau menolak bapak
Mengapa kau menuding ibu
Mengapa kau menghardik aku

Mengapa hari bermandi janji
Mengapa hati turun-naik
Mengapa uang bawa kuasa
Mengapa kuasa bawa congkak
Mengapa Papua berambut ikal
Mengapa Mongol bermata senja

Sini, Nak!
Mengapa kau betah di jalanan?


Jakarta, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar