Kepada Karintania Maharani yang Agung
Bandung, 2014
Catatan:
* Agony: Para dewa yang berdebat di langit tentang bagaimana harus memadamkan api yang kebakaran. Mereka terus saja berdebat, tidak melakukan aksi, sementara bumi terus saja terbakar dan sudah hampir gosong. Dengan kata lain, Agony adalah dewa yang gemar berjanji.
** Pernah tersiar di surat kabar "Media Indonesia" pada 1 Februari 2015
Akan kuulang-ulang ini pernyataan, sambil menggenggam jemari-mu: AKU
tidak membutuhkan interpretasi Pancasila versi politikus. Karena AKU
telah siap moksa, menyatu dengan keheningan.
Tetapi AKU sangat menginginkan segera bersanding dengan-mu,
membawakan-mu tujuh musim pancaroba, kapal pesiar, kertas kosong berikut
penanya. AKU akan mendampingi-mu berpesiar ke kota-kota terindah, guna
mengabadikan mahakarya para arsitek, dan merekam seluruh senyuman tulus
ke dalam puisi. AKU akan menjadi ayah teladan bagi anak-anak batin yang
kau lahirkan. Karin, AKU yang terbaik untuk-mu, dan tidak usah
menghiraukan pidato demagogis kaum agony.
Para pengkhayal akan binasa dan tercela, karena hanya berjanji semasa
kampanye. Itulah maklumat yang tersurat dalam kitab Taurat. Bukalah
jendela hati-mu seluas Kalam Ilahi, supaya AKU tidak menjadi pengingkar.
AKU mempersiapkan doa untuk bertamu ke ruang batin-mu. AKU ingin kau
selalu bahagia dan mengulurkan senyum termulai. Untuk itulah kudirikan
sekolah, kubentuk koperasi rempahrempah, kuterbitkan majalah, agar dapat
menopang dan memayungi-mu dari hujan yang memedihkan.Adakalanya manusia
berikut perangainya, amat barbar melontarkan kedengkian, menukik
seperti hujan panah di Kurusetra. Kekasih, hanya untuk-mu AKU bersedia
ikut wajib militer. Dada dan doa-doaku akan menjadi tameng bagi-mu.
Karin, kau bisa sangat tidak percaya pada janjijanjiku. Bisa menyalakan
atau memadamkan lilin di kamar-mu, kapan pun kau menghendakinya. Bisa
memutar arah kipas angin, bahkan bisa meledakkan matahari sekalipun.
Tetapi kau tidak akan pernah bisa melarangku untuk mencintai-mu.
Catatan:
* Agony: Para dewa yang berdebat di langit tentang bagaimana harus memadamkan api yang kebakaran. Mereka terus saja berdebat, tidak melakukan aksi, sementara bumi terus saja terbakar dan sudah hampir gosong. Dengan kata lain, Agony adalah dewa yang gemar berjanji.
** Pernah tersiar di surat kabar "Media Indonesia" pada 1 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar